Thursday, November 29, 2007

Daffa, we're sorry ...

Daffa,

 

Are we too harsh on you, son ?

I am sorry … We are sorry…

 

Maybe … I don’t mean to

I put a hard time for you

So that you can struggle your life then …

 

You know … I’ve seen a lot ….

A lot of adult people,

who keep count on their parents

who are not dependent in life

who are spoil

who could not fight for their living and love ones…

 

well I want you to know …

That I want every best of you …

 

I want you to be a life-fighter

I want you to become a tough man

I want you to become an honest and trustworthy person

I want you to confident in yourself…

 

I want every best …

 

So… I’m sorry,

‘coz this is my first experience being a mother

You are definitely not  my try and error …

You are always be my success trial …

 

I love you and promise to be a better mom for you….

 

 

Wednesday, November 28, 2007

hari ini Busway kalah

Coba tunjukkan kepada saya angket public mengenai …

Permissive akan Busway yang bukan solusi dari kemacetan ?

Permissive (terutama untuk orang bermobil) terhadap kehadiran Busway ?

Antusiasme (terutama para penduduk pinggir Jakarta) terhadap Busway?

 

Sebelum bicara lebih jauh…perkenalkan saya:

-          Pengguna kendaraan roda empat, yang sudah terbiasa enak (tanpa berdiri, tanpa kepanasan, full musik, cukup pegel kaki itu pun kalo macet..)

-          Rumah saya, alhamdulillah bukan di Timur Jakarta atau di Selatan Jakarta … tapi di Jakarta Selatan

-          Saya bekerja di kawasan segitigas emas Jakarta, waktu yang dihabiskan dari rumah ke kantor untuk kasus luar biasa (baca: hari Libur) adalah 10-15 menit sedangkan untuk kasus normal (baca: hari kerja) minimal 30/45 menit dengan rekor terlama 2/3 jam ketika pembangunan busway koridor VI.

 

Dengan segala kenyamanan itu… jangan salah… Saya adalah pendukung adanya busway…dan saya optimis kalau dijalankan dengan benar… Busway is the answer. (mungkin bukan satu-satunya tapi salah satunya).

 

Saya terus terang sering kesal dengan:

 

  1. SBY yang kerap memberikan kebijakan yang friendly untuk hal ini … quit it Pak ! you don’t have to be anyone favorite ! choose one side only… you will have lot pro’s as well as contra’s.

But you have to remember that Busway itu untuk KEPENTINGAN PUBLIK …  so think of the voters…. I dare to bet that people who votes from mid-low are having more numbers than mid-high. Sooo… how come you defend on mid-high people who don’t even vote moreover take your side.

Rich people voices are sometimes louder ‘coz they have money and media to buy.  But if you talk people power…be careful to the floating voices from not so rich and poor people.

Cara gampangnya Pak…. imagine bahwa dalam satu row perjalanan ada 1 buah busway dengan isi lebih dari 30 orang disebelahnya ada 3 mobil pribadi yang isinya Cuma 1-2 orang… how ironic ! the whole bunch of people just beat by 3-6 people !

 

  1. Polisi yang sama sekali tidak mendukung ekslusifitas jalan Busway

So nggak ada Psychology stress untuk orang bermobil… karena dia pikir kalo macet …. toh … polisi akan membolehkan dia masuk jalur busway.

Dengan penuhnya jalur Busway, perputaran Busway mandeg, orang jadi males naek Busway.

 

  1. Orang Kaya yang merasa dirugikan Karena lahan di lingkungannya diambil Busway

Sudah dikasih luck sama yang di atas, living in a prestigious place… nggak sabar karena macet… eh pake nutup jalur juga…

OMG ! kuncinya sabar boss! Orang kecil needs to live in this country as well, they need prosperous also, so if you could sacrifice a little bit of your time… sampai infrastruktur-nya beres nothing matter… khan ? yah kalo nggak suka… khan situ banyak duit… dari pada ngegalang class action…move aja dari situ…beres !

 

  1. Orang Kaya yang merasa bahwa Busway harus ada setelah infrastruktur diperbaiki

Common’ guyz we are talking reality here… lagian jalan itu punya siapa ? para pengendara pribadi ? no of course ! dimana lahan para orang kecil? Busway hanya mengambil 1 lajur dari sekian lajur yang ada, bukan whole lajur ! dan sisanya  untuk siapa ? para pengendara mobil pribadi yang egois !

 

  1. pengendara motor yang merasa paling bener

udah tahu macet, selap-selip nyenggol, ech marahan dia daripada mobilnya !

(lho kok jadi belok !)

 

So Menurut Perlakukan yang benar untuk busway sehingga dapat menjadi solusi kemacetan Jakarta adalah:

 

  1. Pemerintah Pusat memberikan KEPERCAYAAN PENUH pada Pemda DKI untuk menjalankan operasional busway

 

  1. Polisi mendukung kelancaran dengan disiplin tegas, kalo perlu tilang-nya sama dengan kalo nggelanggar 3 in one sehingga ada suatu KEPASTIAN HUKUM

 

Bayangkan:

Jika mobil pribadi dilarang masuk jalur Busway dan diberi sanksi berat kalau masuk ke jalur tersebut, apa nggak ngiri tuch para pengendara mobil pribadi sama Busway yang melenggang dengan enaknya di jalurnya… dengan ditambahnya armada… nggak ada lagi tunggu lama di halte…so.. para pengendara mobil pribadi akhirnya mau pindah ke Busway…

 

Dampak positif lain:

Konsumsi minyak bumi bisa ditekan dan Global Warming (issue yang lagi hot saat ini)  bisa dikurangi bagi Jakarta yang sudah sarat dengan udara jenuh.

 

  1. Orang kaya diberi KESABARAN yang lebih… dan lebih sayang ama yang kecil… inget lho air kran di bak itu supaya bisa ada yang masuk ya… harus dialirin lagi lah… apalagi yang ini cuman waktu.. bukan uang…meski ada hubunganny ajuga ya… tapi khan nggak real banget.

 

  1. harus ada KESADARAN dari setiap orang bahwa sesuatu hasil didapat bukan dari satu petikan jari tapi melalui PROSES. Memang harus ada yang dikorbankan tapi kalau hasilnya nati jauh lebih baik kenapa tidak?

 

  1. mesti ada PEMBATASAN jumlah pengendara motor dan memberikan peluang lebih atau KESEMPATAN bagi para pengendara sepeda. Jadi bukan Cuma lip service doang…

 

 

that would be my thought yang disusun dengan setengah marah mendengar omelan para mid-high dan setengah sedih melihat kondisi jalur Busway yang dikorbankan untuk mobil pribadi hari ini ….

 

Just Share … your thought…

-          Apakah Busway bisa jadi solusi macet ? bila ya kenapa? Bila tidak kenapa?

-          Bila Busway bukan sokusi macet, punya solusi lain ?

 

 

Monday, November 19, 2007

Hurray ! Alfin Pemecah Rekor

Rekor di gang belakang talah terpecahkan... hari Sabtu kemarin (18 Nov 2007) Alfin yang berumur 3 tahun 4 bulan udah bisa naek sepeda roda dua memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Mas Arief ... 4 tahun ... dan rekor Abangnya sendiri 6 tahun.

Hurraaayyyy.....

Thursday, November 08, 2007

DAFFA Khitanan 1 Muharam 1426 H (Feb 2005)

Catatan ini semestinya di-posting 2 tahun lalu, tapi ternyata ngendon begitu aja di Kompie…mungkin karena akses internet waktu itu byar pettttt…kali

Justeru jadi inget punya note ini gara-gara kemarin sore … Alfin lari dari luar masuk nemuin kita yang lagi dinner terus bilang begini

Alfin “Mama… Alfin pengen di sunat …”

Aku “lho… Alfin khan baru 3 taon? Nanti dong 5 taon kayak Abang”

Alfin “Pokoknya … Alfin mau di sunat !”

Aa “taun depan kali Mah….Daffa khan dulu 4 tahun…”

Aku “nggak dong… 5 tahun kok !”

Begitulah setelah sedikit ngacakin kompie…ketemu juga postingan yang belum terposting itu…here there are…


start here………………………………………

Untuk orang Betawi, barangkali umur Daffa yang baru akan 5 tahun di Maret 2004 ini sangat amat kemudaan untuk disunat (biasanya anak Betawi disunat dari mulai akan masuk SD sampai kira-kira kelas 2-3 SD),

in contrary dengan Orang Sunda, umur Daffa udah ketuaan untuk disunat…

Hanya saja, berdasarkan satu dan lain hal, Qta memutuskan agar Daffa disunat sesegera mungkin, memang Daffa belum minta, tapi Daffa udah sering dibilangin bahwa anak lelaki itu harus disunat and sooner or latter he’ll do it anyway.

Ceritanya, ambil long leave dari kantor tanggal 9 & 10Feb 2005 adalah 2 libur besar yang menjepit 2 week end days),

si Aa sendiri memang udah meliburkan kantornya…


Tanggal 9 Feb 05, Rabu
Libur IMLEK


Sekeluarga qta take trip to Cianjur,
Aki kebeneran ada di Merauke,
he seems so regret that he could not go with us,
ada Ibu, Alfin (this is his first long trip), and our assistants,
udah kayak iklan Kijang, hanya kali ini qta pake Stream aja.

Arriving there, qta mancing ikan, beberapa kali Papa dapet,
Mama-nya Daffa sich pertamanya nggak,
pas umpan rotinya diganti cacing baru pada mau dech…
Siang itu qta makan besar “IKAN BAKAR” made in empang sendiri.


Tanggal 10 Feb 05, Kamis
Libur TAHUN BARU HIJRIAH


Di peringatan Hijrah-nya Nabi qta dari Mekkah ke Medinah
sekaligus peringatan Tahun baru Islam, we did it,
nggak ada kesengajaan penghitungan waktu,
tapi memang ada harapan bahwa yang kita lakukan
merupakan awal dari langkah yang baik, amin.

Early morning jam 03.30 subuh Pa, Ma dan Ibu
and of course sang pengantin sunat pergi ke Bandung,
tiba di klinik sunat, qta kaget sendiri,
bayangkan jam 4 subuh begitu udah ada keramean,
tukang jualan mix sama yang mau disunat.



(daffa ngantug berat ketika nunggu antrian)

Jangan Tanya perasaan Pa-Ma waktu itu, Mama malah mengibaratkan ketegangannya melebihi saat akan labour… well pendek kata, Daffa jauh lebih tenang dibanding anak-anak laen yang malah ada yang udah teriak-teriak, bikin Pa-Ma makin senewen.

BTW, klinik ini juga klinik sunat-nya Oom Yudi, ± 20 tahun lalu.

Pertama-tama yang dilakukan Daffa di-register dulu, terus naek ke lantai 3, Daffa dapat no antrian 17 langsung duduk di kursi besi panjang. Qta mesti copot celana dan sandal Daffa, so Daffa hanya berbekal CD khusus sunat.

Then, Every parent should go downstairs (2nd Floor), waiting, it only takes 2 rakaat Subuh for Ibu and Ma’, then ada panggilan “Daffa, anak Bapak Hilmi, Jakartaand then… there standing my little grown up boy with a little (a very tiny) tears in his eye spot…belon mau crita apa yang terjadi… (next time keceplos juga bahwa Daffa disuntik, tapi setiap ditanya detail he’ll put his hand at our mouth say “hushhh” )…

Begitulah kira-kira, akhirnya qta hurry back to Cianjur, and abang Daffa sleep tight to 10.
and we then go back to Jakarta at 11.

Syukurannya sich diadain hari Sabtu di Jakarta. Yang lucu waktu syukuran…
Bang Daffa yang nggak kenal sama yang namanya uang, beberapa kali nyuekin uangnya begitu aja …

(waktu syukuran)


Friday, November 02, 2007

Mengurus Papor Sendiri (bagian terakhir)

Mustinya ngupdate kemarin… tapi lagi-lagi internet ngadat…so…where were we ?

OK…hari Rabu tanggal 31 Nov 2007…


Datang pagi ke Imigrasi dari rumah sekitar jam 8an…

Langsung ke loket V untuk pengambilan paspor (nggak ngambil nomor antrian)

Disana, dicariin dulu bundle-nya.


Setelah dapet diminta foto copy dulu beberapa halaman paspor.

Tempat foto copy selain disamping Imigrasi juga ada di dalam kantor tempat pengambilan formulir PERDIM

Biaya foto copy-nya 300rp/lembar.


Udah done ! nggak sampai 10 menit.


Oh Ya… waktu Selasa –nya tanggal 30 Nov 07

Si Aa khan datang juga tuch untuk proses yang ke-2 ambil berkas dst…

Dateng jam 8 dong ya… cepet lho….cuman 15 menit udah semuanya…



Kesimpulannya:


BIAYA


untuk Paspor 20 halaman:

15.000 untuk Formulir, bisa 5rb juga lho, meskipun ada tanda tidak dikenai biaya.

275.000 untuk paspor, sidik jari, foto, (mungkin sama PMI meski nggak ada karcis-nya)

1.500 untuk foto copy (5 halaman untuk perpanjangan)


WAKTU


Serahin berkas

masa tunggu/antrian di atas jam 10 bisa lama banget paling nggak 2 jam !

apalagi kalo ternyata dipotong jam makan siang.

Tapi kalo datang makin pagi makin baek kayaknya ya…… kalo bisa datang sebelum jam 8, paling masa tunggu-nya 15-30 menit

Sementara kalau udah di loket paling banter 5-10 menit


Bayar, foto, sidik jari dan wawancara

Masa tunggu/antrian untuk di loket berkas paling sekitar 10 menit (lagi-lagi kalo datang pagi)

Setelah ambil berkas semuanya ngalir…paling nunggu foto aja kali agak stuck…

Total semua makan waktu 30 menit sampai 1 jam udah semua-semua


Ambil Paspor

Paling makan 15 menit…


Ternyata bisa juga ngurus sendiri ya…


-------

ngurus Paspor, postingan sebelumnya